Akademia.abdulharis.ac.id, Konya – Malam ini, tiba di Konya. Kota dimana, rumah Necmettin Erbakan Univerity. Nama yang diabadikan untuk mengenang salah satu tokoh pendiri IIFTIHAR.
Erbakan menjadi sahabat sejak masih di Achen (Jerman). Belajar bersama di kampus yang sama.
Ketika kembali ke negaranya masing-masing, Erbakan menjadi perdana mentri. Sementara itu, di kesempatan yang lain, puncak karir politik Habibie berada di kursi Presiden RI ketiga.
Bersama dengan BJ Habibie, forum itu didirikan dengan berawal dari penandatanganan sebuah prasati kemudian dibawa mengelilingi kakbah 7 kali.
Forum tersebut, pada akhirnya diberikan kepada Ketua Umum ICMI untuk diputuskan soal kepemimpinannya.
Namun, ketikan kali ini bukan tentang itu. Melainkan tentang BJ Habibie.
Selain mewariskan kepada kita sekolah Insan Cendekia, yang kini bernama Madraah Aliyah Insan Cendekia, beberapa lainnya ICMI, IIFTIHAR, Republika, Bank Muamalat, Asuransi Takaful.
Ada cawe-cawe BJ Habibie (selanjutnya kadang disebut Habibie) di dalamnya.
Itu juga menjadi “masalah” di kemudian hari. Tidak ada orang yang sama atau beberapa tingkat di bawah kemampuan Habibie yang mampu mengelola. Sehingga kemudian perlu dikelola secara terpisah, yang awalnya justru berada di tangan orang (institusi) yang sama.
Sengaja saya mengetikkan monument-monumen yang masih dapat dilihat sekarang. Walau tak lagi menjadi milik tanggal ICMI atau dikelola ICMI.
Habibie selalu saja, sepanjang hayatnya memberikan kepada kita “peragaan” bagaimana bersikap yang sepenuhnya dengan menggunakan sisi-sisi rasional.
Saya tak menyatakan secara khusus bahwa Habibie adalah hamba yang sepurna. Sebagai seorang hamba Allah, tetap saja yang sepurna hanyalah Sang Pencipta.
Betapa kemudian, dalam kaitan dengan sains, pengambilan keputusan sepenuhnya berbasis fakta. Bukan pada yang lain.
Dari semua perjalanan hidup Habibie, banyak hal tentunya yang dapat dijadikan sebagai pesan kehidupan.
Salah satunya adalah spirit kecendekiaan. Dimana jika menggunakan ini pada tempat yang tepat, akan memberikan penguatan-penguatan pada kehidupan itu sendiri.
Science based community, dapat diwujudkan jikalau ada individu-individu yang mengawali dengan identitas ini. Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam beraktivitas.
Masalah kadang wujud, ketika mistik ataupun persoalan takhayul yang dijadikan sebagai dasar dalam beraktivitas. Apalagi kalau hanya setakat gosip belaka.
Tidaklah berlebihan, diantara tokoh bangsa yang dapat disebut dalam kaitan soal sains dan teknologi ini, Habibie.
Merawatnya dalam ingatan, maka tentu akan memberikan nuansa keilmuan di dalamnya.
Konya-Istanbul, Juli 2023.